Generasi Muda Buddha Harus Turut Serta Wujudkan Kerukunan Beragama
SEPUTARJATENG, SOLO - Kerukunan umat beragama merupakan bagian dari kerukunan nasional yang diwujudkan dengan sikap saling toleransi, saling pengertian, saling menghormati, saling menghargai dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Jika kerukunan antar umat beragama terwujud maka pembangunan nasional bisa terus dilaksanakan. Untuk mewujudkan kerukunan umat beragama tersebut perlu peran bersama antara umat beragama dan pemerintah terkhususnya peran pemuda.
Pemuda dan pemudi buddha sebagai bagian dari komponen bangsa ini harus turut serta dalam mewujudkan kerukunan umat beragama, mulai terlihat pada acara kegiatan Karya Bhakti Sosial Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Solo, yang diselenggarakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Jurug Solo. Minggu (30/4/2017)
Hasan Suwiji, Ketua Walubi Solo, juga mengatakan bahwa dalam memantapkan kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan pemuda dan pemudi Buddhis dalam kehidupan bermasyarakat dengan tidak memandang latar belakang, asal-usul, suku, ras dan agama.
“Jangan memilih-milih teman hanya yang satu agama saja atau satu suku saja. Tetapi bergaul dan bertemanlah dengan teman-teman lainnya yang beda agama dan sukunya, inilah salah satu bentuk peran pemuda dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.” pesan Hasan.
Karya bakti menjelang Waisak tahun 2017 ini terasa berbeda, lanjut Hasan, karena ada 2 mahasiswa dari UNS, Hirly dan Gery yang masing-masing berasal dari Tangerang dan Kalimantan Timur, yang juga memeluk agama Budha mengikuti acara ini.
"Semoga ini menjadi pendorong bagi pemuda pemudi budhis yang lain untuk terlibat dan ikut serta disetiap kegiatan yang dilakukan oleh Walubi Solo," pungkas Hasan. (ian)
Jika kerukunan antar umat beragama terwujud maka pembangunan nasional bisa terus dilaksanakan. Untuk mewujudkan kerukunan umat beragama tersebut perlu peran bersama antara umat beragama dan pemerintah terkhususnya peran pemuda.
Pemuda dan pemudi buddha sebagai bagian dari komponen bangsa ini harus turut serta dalam mewujudkan kerukunan umat beragama, mulai terlihat pada acara kegiatan Karya Bhakti Sosial Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Solo, yang diselenggarakan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusuma Bangsa, Jurug Solo. Minggu (30/4/2017)
Hasan Suwiji, Ketua Walubi Solo, juga mengatakan bahwa dalam memantapkan kerukunan antar umat beragama dapat diwujudkan pemuda dan pemudi Buddhis dalam kehidupan bermasyarakat dengan tidak memandang latar belakang, asal-usul, suku, ras dan agama.
“Jangan memilih-milih teman hanya yang satu agama saja atau satu suku saja. Tetapi bergaul dan bertemanlah dengan teman-teman lainnya yang beda agama dan sukunya, inilah salah satu bentuk peran pemuda dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama.” pesan Hasan.
Karya bakti menjelang Waisak tahun 2017 ini terasa berbeda, lanjut Hasan, karena ada 2 mahasiswa dari UNS, Hirly dan Gery yang masing-masing berasal dari Tangerang dan Kalimantan Timur, yang juga memeluk agama Budha mengikuti acara ini.
"Semoga ini menjadi pendorong bagi pemuda pemudi budhis yang lain untuk terlibat dan ikut serta disetiap kegiatan yang dilakukan oleh Walubi Solo," pungkas Hasan. (ian)
Tidak ada komentar