Harga Emas Meninggi Seiring Dengan Ketidakpastian Rate Hike Fed
Seputarjateng.Com - Harga emas di sesi Asia pada hari Kamis (20/10) diperdagangkan cukup tinggi setelah pasar memberikan perhatian mereka pada debat final calon Presiden AS. Di samping itu, harga emas ini terangkat oleh spekulasi yang berkembang terkait dengan kapan bank sentral AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga. Saat berita ini diturunkan, pair XAU/USD berada di kisaran level harga 1,272 dolar AS.
Sementara itu, pada Comex New York Mercantile Exchange harga emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember naik sebesar 0.26 persen ke level harga 1,273 dolar AS per troy ons. Sedangkan harga perak futures untuk pengiriman bulan Desember mengalami kenaikan sebesar 0.38 persen menjadi 17.73 dolar AS dan harga tembaga futures berada di level harga 2.111 dolar AS per pound.
Selama sesi perdagangan emas hari Rabu kemarin, harga emas meningkat ke level harga tertingginya dua minggu sejalan dengan pelemahan mata uang dolar AS. Hal tersebut terjadi ditengah-tengah perdebatan terkaitan dengan waktu kenaikan suku bunga the Fed tahun 2016.
Spekulasi yang kini berkembang adalah the Fed tidak akan bergerak secara agresif dalam memutuskan untuk menaikkan tingkat suku bunga AS, mengingat data tingkat inflasi menurun di bawah ekspektasi.
Dalam beberapa sesi terakhir, dolar AS masih berada di bawah tekanan karena adanya ketidakpastian apakah kondisi perekonomian terbesar di dunia ini sudah cukup kuat untuk bertahan dalam tren suku bunga yang meningkat sebelum akhir tahun ini. Pasar menilai, peluang kenaikan tingkat suku bunga oleh the Fed pada bulan Desember turun menjadi 64 persen.
Outlook Perekonomian AS Cukup Stabil
Menurut laporan dari 12 Bank Sentral Federal, kondisi dan pertumbuhan perekonomian AS pada akhir bulan Agustus hingga awal bulan Oktober adalah relatif stabil. Namun, data pasar tenaga kerja AS saat ini belum mampu menaikkan tingkat inflasi AS untuk mendekati target the Fed di 2.0 persen.
Menurut laporan dari 12 Bank Sentral Federal, kondisi dan pertumbuhan perekonomian AS pada akhir bulan Agustus hingga awal bulan Oktober adalah relatif stabil. Namun, data pasar tenaga kerja AS saat ini belum mampu menaikkan tingkat inflasi AS untuk mendekati target the Fed di 2.0 persen.
Sementara ini, para pejabat the Fed sedang menilai perkembangan sektor tenaga kerja dan tingkat inflasi untuk menentukan keputusan apakah akan menaikkan suku bunga-nya dalam waktu dekat ini atau tidak.
Seperti yang sudah diketahui, harga emas sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga AS. Jika the Fed menaikkan tingkat suku bunga AS, maka kondisi tersebut akan meyebabkan harga emas cenderung bearish dan harus bersaing ketat dengan aset berimbal balik bunga. - seputarforex
Tidak ada komentar