Omset Meningkat Saat Libur Tahun Baru
SEPUTARJATENG, KLATEN
- Momentum liburan pada akhir tahun 2016 dan awal tahun 2017
dimanfaatkan oleh para pedagang di kawasan wisata. Tentunya untuk meraih
pendapatan sebanyak-banyaknya seiring dengan membludaknya pengunjung
yang memadati kawasan wisata.
Salah satunya di obyek wisata Umbul Cokro
di kawasan Klaten. Menurut pantauan SJ, tampak mobil-mobil dan motor
memenuhi area parkir tempat wisata itu. Dilihat dari plat nomor
kendaraan kebanyakan pengunjung berasal dari luar kota.
Dengan
tiket masuk sebesar Rp 7,500,- saja, para pengunjung bisa menikmati
suasana sungai dan mata air di obyek wisata di Kabupaten Klaten itu.
Fasilitas yang bisa dinikmati antara lain, kolam renang, taman air,
jembatan gantung, dan lainnya. Keunggulannya ada pada air yang jernih
dan pepohonan asri yang rindang.
Salah
satu pengunjung, Bernadi Hermoyo (22) mengaku sengaja liburan bersama
teman-temannya ke Umbul Cokro.
"Tempatnya lebih sejuk, lebih asri dan
harganya lebih terjangkau," ujar mahasiswa salah satu perguruan tinggi
swasta di Solo ini.
Adanya
pengunjung yang rata-rata rombongan dan keluarga besar, pasti menjadi
ladang rejeki bagi para pedagang. Mereka menjajakan berbagai macam
kuliner dan benda-benda yang dibutuhkan pengunjung. Seperti makanan
ringan, gorengan, aneka minuman, ikan bakar, jagung bakar, hingga celana
pendek dan kacamata renang.
Salah
seorang pedagang yang berjualan di kawasan tersebut adalah Sri. Wanita
berambut pendek ini mengaku rutin berjualan di Umbul Cokro. "Pengunjung
selalu meningkat pas musim liburan. Pendapatan paling besar kalau pas
rame bisa sampai Rp 2 juta per hari," paparnya.
Ia
menambahkan, kepadatan pengunjung meningkat hingga 3 kali lipat dari
hari biasa. Kebanyakan pengunjung menyukai duduk-duduk di atas tikar,
lalu minum sambil makan aneka gorengan yang masih hangat.
Harganya
terhitung standar, minuman seperti teh panas atau es teh Rp 3 ribu,
gorengan senampan isi 12 biji dipatok Rp 10 ribu, harga sewa ban untuk
renang Rp 10 ribu sedangkan sewa tikar Rp 5 ribu saja.
Terakhir,
meski sudah ada obyek wisata lain seperti Ponggok, ia mengaku tidak
khawatir. Sebab, masyarakat yang gemar datang ke Cokro masih banyak.
(rum)
Tidak ada komentar