Tampilan Seni Internasional Rain Festival
SEPUTARJATENG, SUKOHARJO
- Kampanye mencintai hujan melalui media seni akan dirayakan pada SabtU
(14/1/2017) dan Minggu (15/1/2017) di Mugidance studio kompleks di
kawasan Kartasura. Puluhan kelompok seni dari berbagai daerah di
Indonesia maupun luar negeri menampilkan karyanya.
Puncak acara Festival Hujan Internasional (Internasional Rain Festival)
2017 diikuti oleh 23 kelompok seni dari berbagai wilayah di Indonesia
seperti Bali, Oku Selatan, Padangpanjang, Ciamis, Kalimantan Barat,
Kalimantan Timur, Yogya, Tulungagung, Lampung, Liwa Selatan dan
Sukoharjo. Sedangkan dari luar negeri adalah Philiphina dan Singapura.
Disela
pementasan tersebut juga dilaksanakan workshop biopori (14/1/2017) sore
dan workshop menetralkan air hujan (15/1/2017) sore. Dalam gelaran ini
ibu-ibu Persit Kodim 0726/SKH unjuk kebolehan dengan menampilkan
karawitan. Sedangkan Polwan Sukoharjo membawakan tarian Gemu Famire
dengan mamakai kostum dinas polisi.
Penampilan
lain yang unik adalah pementasan trio yang mereka adalah putra dan
putri dari para maestro tari Indonesia. Marvel Gracia dan Magnum Arkan
Nala, keduanya putera Mugiyono Kasido dan masih duduk di bangku Sekolah
Dasar. Sedangkan Seoli adalah putra dari Miroto. Mereka bertiga
menyajikan tarian kolaborasi.
Keunikan
Festival Hujan Kali ini puisi cukup berperan. Sebelum acara puncak,
panitia IRF telah bekerjasama dengan Komunitas Pawon untuk
menyelenggarakan workshop puisi dan dipentaskan di festival. Sekitar 15
anak terdiri dari murid SD dan SMP terlibat dalam workshop ini.
Selain
itu ada juga sajian kolaborasi tari dan puisi yang bakal dibawakan oleh
penari dari Riau dan Singapura dengan pembaca puisi dari Tulungagung.
Pementasan IRF kali ketiga ini bertepatan dengan usia Mugidance yang
menginjak angka 25 tahun sebuah perjalanan yang cukup panjang.
Rangkaian
IRF sebenarnya telah dimulai pada September dengan adanya workshop
gerak, Oktober dengan workshop koreografi dan Januari workshop puisi.
Sedangkan
penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon di sekitar waduk Mulur.
Sekitar 150 bibit telah ditanam dengan bantuan koramil bendosari,
pramuka dan bela negara pad 19 Desember 2016 lalu. (ian)
Tidak ada komentar