Memilih Broker Forex Yang Sesuai (1)
Seputarjateng.Com - Dengan semakin tingginya persaingan antar broker dan dealer forex di seluruh dunia, mereka cenderung menawarkan berbagai fitur dan keuntungan yang berbeda-beda. Namun demikian memilih broker forex yang sesuai bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh trader baik trader pemula maupun yang telah berpengalaman.
Ada beberapa aspek utama yang harus dicermati seperti faktor regulasi dan kapitalisasi yang mencerminkan realibilitas dan kemampuan perusahaan pialang tersebut. Pemilihan broker bergantung pada gaya trading dan apa yang dibutuhkan trader. Anda bisa melihat kelebihan dan kelemahan fitur masing-masing broker.
Hal-hal penting yang harus Anda ketahui adalah:
Regulasi broker
Platform trading yang digunakan: fitur dan reliabilitasnya
Kapitalisasi
Apakah perusahaan tersebut broker atau dealer
Dukungan terhadap klien (customer support)
Besarnya spread, dan apakah ada biaya tambahan lainnya
Jenis account trading yang disediakan
Jasa layanan tambahan yang diberikan
Kebijakan leverage dan margin call
1. Regulasi Broker
Apakah broker atau dealer tersebut teregulasi dengan benar? Jika telah teregulasi, dari negara mana regulasi tersebut diterbitkan?
Kriteria regulasi broker forex pada setiap negara tidaklah sama, dan broker yang induk perusahaannya berada pada suatu wilayah negara tertentu harus memperoleh regulasi dari negara tersebut. Investor atau trader harus mengetahui badan regulasi (regulatory agency) mana yang terpercaya dan telah memberikan regulasi pada broker-broker papan atas dunia. Selain itu perlu diketahui juga apakah sebuah broker memperoleh regulasi dari off-shore country yang cenderung liberal atau longgar.
Negara-negara dengan badan regulasi yang terpercaya antara lain:
Amerika Serikat, nama badan regulasi: CFTC (Commodities and Futures Trading Commission), NFA (National Futures Association)
Inggris, nama badan regulasi: FSA (Financial Services Authority)
Jerman, nama badan regulasi: Bundeszentrale für Finanzdienstleistungsaufsicht
Australia, nama badan regulasi: ASIC (Australian Securities and Investment Commission)
Jepang, nama badan regulasi: Financial Services Agency
Swiss, nama badan regulasi: Groupement Suisse des Conseils en Gestion Indépendants
Hong Kong, nama badan regulasi: FSC (Securities and Futures Commission)
Singapura, nama badan regulasi: MAS (Monetary Authority of Singapore)
Reputasi badan-badan regulasi tersebut telah diakui dunia dan telah beberapa kali melaksanakan sanksi dengan tegas terhadap broker-broker yang melanggar ketentuan regulasi antara lain dengan sanksi denda hingga jutaan US dollar. Investor atau trader harus hati-hati terhadap broker yang tidak teregulasi dengan benar, karena dengan demikian segala aktivitas broker tersebut tidak ada yang mengawasi dan sangat tidak aman untuk berinvestasi.
Selain itu investor atau trader juga harus bisa membedakan antara ijin pendirian perusahaan saja dengan ijin sebagai perusahaan pialang. Perusahaan sekuritas atau forex yang benar harus memperoleh ijin sebagai perusahaan pialang dari badan regulasi yang berwenang.
2. Platform Trading Yang Digunakan: Fitur Dan Reliabilitasnya
Tergantung dari karakteristik hardware dan software masing-masing, platform trading bisa mengacu pada desktop application atau web based (Java) application. Mengerti dengan benar platform trading mana yang paling cocok dengan Anda adalah hal yang sangat penting.
Anda harus yakin bahwa platform trading yang akan Anda gunakan tidak sering-sering crash atau mengalami gangguan, terutama pada waktu rilis data fundamental penting. Jika Anda gemar trading berdasarkan berita (trade by news) hal tersebut akan sangat mengganggu. Bagaimanapun pergerakan harga yang ditampilkan harus stabil. Reliabilitas platform trading jauh lebih penting dibandingkan penampilan yang menarik.
Trader yang agresif, scalper atau trader dengan banyak klien yang sering keluar masuk pasar tentu akan menggunakan platform trading yang stabil dan sangat jarang terjadi crash. Sebaliknya trader yang cenderung pasif dan konservatif yang tidak selalu memonitor pasar tentu akan lebih fleksibel dalam memilih platform. Dalam trading, platform yang gampang digunakan (user friendly) artinya penempatan order yang kita lakukan akan segera dieksekusi, baik ketika membuka atau menutup posisi.
Cara penempatan order yang sangat mudah, misalnya dengan one-click trading, management stop dan limit serta type-type order lainnya tentu merupakan keuntungan tersendiri dan akan sangat dipertimbangkan trader. Pada saat ini ketersediaan tampilan chart, indikator teknikal dan alat analisa adalah mutlak. Trader harian dan scalper yang sebagian besar mengandalkan analisa teknikal akan sangat bergantung pada fasilitas ini. Bahkan swing trader dan trader jangka panjang sering kali juga menggunakan analisa chart.
3. Kapitalisasi (Permodalan)
Seperti banyak diketahui, semakin besar kapitalisasi sebuah broker market maker maka akan semakin kompetitif harga yang diberikan untuk para klien-nya karena kredit yang diberikan oleh provider-nya semakin besar. Bagi broker, kapitalisasi adalah sejumlah dana yang dijaminkan sesuai dengan badan regulasi yang mengaturnya. Ada jumlah minimum yang diwajibkan, dan semakin besar kapitalisasi broker maka akan semakin kuat broker tersebut.
Di Amerika Serikat, modal minimum yang diwajibkan pada awal tahun 2009 adalah antara USD 10 juta hingga USD 20 juta. Jumlah tersebut akan terus meningkat sejalan dengan semakin tumbuhnya bisnis trading forex dunia. Jika broker tidak pernah mengumumkan struktur kapitalisasi-nya, maka trader harus waspada akan kemungkinan kolaps-nya broker tersebut.
4. Apakah Perusahaan Tersebut Broker Atau Dealer
Trading forex termasuk Over The Counter (OTC) market yang tidak terpusat pada suatu lokasi tertentu seperti halnya bursa saham. Perdagangan forex terjadi dalam bentuk kontrak antara dua pihak. Mengenali karakteristik dan perbedaan antara broker dan dealer adalah penting bagi trader, karena cara kerja mereka berbeda.
Tentang topik broker atau dealer ini akan kita bahas di bagian kedua. - seputarforex
(Bersambung)
Tidak ada komentar