SMPN 8 Solo Workshop Batik
Pendamping Workshop |
Pusat Studi Javanologi ( Institut Javanologi ) LPPM UNS menjadi bagian dalam pameran tersebut bermaksud menyelenggarakan Workshop Batik yang bertujuan untuk mengenalkan warisan budaya bangsa kepada generasi muda dan sebagai bentuk partisipasi konkret mendukung program pemerintah di bidang penguatan karakter bangsa, pendidikan, dan pariwisata.
Pendamping Workshop saat memperlihatkan hasil batiknya. |
Sebagai partisipasi dalam kegiatan ini, Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Nugroho, S.Pd.M.Pd. mengirimkan siswa berjumlah 40 anak yang terdiri dari kelas VIII E sebanyak 26 siswa dan ditambah 14 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler membatik yang dibimbing oleh Wiwien Kusdwijanti, S.Pd. Untuk SMP Negeri 8 Surakarta ikut partisipasi dalam workshop pada hari pertama, Selasa tanggal 8 Nopember 2016.
Panitia menyediakan semua peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan tersebut antara lain kain yang sudah diberi pola, canting dan kompor. Dalam workshop satu hari itu peserta secara langsung praktik membatik dengan motif yang telah disediakan panitia. Dalam kegiatan tersebut peserta mendapatkan pengetahuan tentang membatik dan filosofi batik bagi generasi penerus. Dan hasilnya dibawa pulang untuk tindakan selanjutnya yaitu proses membatik, misalnya : mencelup, mewarna, nglorot, dsb.
Workshop Batik SMP Negeri 8 Surakarta. |
Kegiatan Workshop ini dilaksanakan di Auditorium Universitas Sebelas Maret Surakarta. Adapun pendamping siswa dari SMP Negeri 8 Surakarta yaitu Dra. Sri Suprapti dan Wiwin Kusdwijanti, S.Pd. Suasana yang tergambar dalam acara tersebut sungguh menyenangkan, karena anak-anak sangat antusias mengikuti workshop. Tidak mau kalah dengan siswanya, pendampingnya juga ikut-ikutan membatik. Ternyata membatik itu sangat memerlukan kesabaran dan ketelatenan yang luar biasa.
Selain ikut workshop membatik siswa juga diberi kesempatan untuk melihat pameran museum dan Perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia. Bahkan siswa juga diberi kenang-kenangan berupa buku-buku, brosur, pin, dan cindera mata gantungan kunci, bolpoin. Untuk mendapatkan semua itu, siswa hanya mengisi buku tamu di masing-masing pameran tersebut. Di samping mendapatkan cindera mata anak-anak juga disuguhi film sejarah tentang situs, koleksi alat pertanian tradisional seperti ; ani-ani ( alat memetik padi ), lesung ( penumbuk padi ) yang diperagakan oleh beberapa ibu, luku dan garu (alat untuk membajak sawah ).
Kepala SMPN8 Solo, Nugroho, S.Pd.M.Pd |
Pengunjung juga diperbolehkan untuk mencoba menumbuk lesung bahkan ada juga yang hanya berfoto selfi saja. Pameran juga ada suguhan dengan permainan yang lucu dan banyak pengunjung yang terpaksa harus rela antri, karena menginginkan cindera mata yang unik. Dan yang khusus di tempat ini banyak diminati oleh pelajar dan mahasiswa.
Mudah-mudahan dengan adanya pameran ini para siswa SMP Negeri 8 Surakarta bisa mendapatkan ilmu dari membatik dan mengenal warisan budaya bangsa yang ada di seluruh Indonesia. Dan semoga banyak siswa atau pelajar yang lainnya sebagai generasi penerus bangsa, untuk ikut berperan melihat pameran museum di Auditorium UNS. - sri
.
Tidak ada komentar