Gerindra Sukoharjo Siapkan Strategi Target Kursi kedua
SEPUTARJATENG, SUKOHARJO - Partai Gerindra Sukoharjo mematok target kursi kedua dalam pemilu legislatif tahun 2019 mendatang. Meskipun masih lama namun Titik Suprapti, ketua DPC Partai Gerindra Sukoharjo tak mau kecolongan dan mempersiapkannya jauh hari.
"Kita manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mempersiapkan target kami, yakni kursi kedua di masing masing dapil dalam pemilu tahun 2019 mendatang." tandas Titik Suprapti, dalam sarasehan akhir tahun pengurus DPC dan PAC Partai Gerindra Sukoharjo di Kantor DPC, kemarin.
Sarasehan pengurus tersebut digelar di akhir tahun sebagai ajang evaluasi program lama sekaligus untuk menyiapkan program baru, dengan meminta masukan juga dari lima anggota fraksi partai Gerindra.
"Kita sinkronkan evaluasi dari pengurus dan anggota fraksi dengan sistem sarasehan, agar tidak terlalu formal. Sekaligus kita undang penasehat Partai Gerindra Sukoharjo yang juga anggota DPRRI, Bambang Riyanto, agar memberi masukan juga mengenai kebijakan pimpinan pusat dan strategi persiapan pemenangan pemilu kedepan," tandas Titik Suprapti.
Bambang Riyanto juga memberi evaluasi, masukan dan saran agar memantapkan lagi posisi Partai Gerindra sebagai pemenang kedua pemilu di Sukoharjo.
"Semua siaga dan semangat untuk pemilu mendatang, apalagi ada target kursi kedua, artinya ada target 10 kursi di DPRD Sukoharjo. Hal tersebut tidak sulit berkaca pada hasil pemilu tahun lalu," tandas Bambang Riyanto.
Selain itu Bambang Riyanto juga menyampaikan bahwa tahun 2017 merupakan tahun politik, dimana DPRRI sedang menggodok revisi Undang Undang Pemilu. Ada sejumlah hal yang akan dirubah, seperti usulan sistem pemilu proporsional terbuka terbatas mirip pemilu tahun 2004, juga opsi pembatasan 10 legislatif perdapil.
"Ada sejumlah aturan yang masih dibahas dalam revisi UU pemilu. Kami sampaikan rencana perubahan pemilu ini sedini mungkin agar bisa disiapkan strategi sejak dini." tandas Bambang Riyanto, anggota komisi II DPRRI.
Pada kesempatan tersebut Bambang Riyanto juga memberikan apresiasi atas sikap Fraksi Gerindra yang menolak menyetujui usulan penambahan anggaran senilai Rp 24,9 milyar dengan mendahului anggaran untuk mega proyek pembangunan gedung setda.
"Kami dukung sikap fraksi Gerindra, karena sejalan dengan prinsip politik Gerindra yang berpihak pada rakyat dengan proses yang benar sesuai dengan aturan yang ada. Dan menurut kami tindakan ini bukan berarti tidak mendukung atau pro pembangunan. Gerindra pro pembangunan dengan aturan yang benar," tandas Bambang Riyanto. (ian)
"Kita manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mempersiapkan target kami, yakni kursi kedua di masing masing dapil dalam pemilu tahun 2019 mendatang." tandas Titik Suprapti, dalam sarasehan akhir tahun pengurus DPC dan PAC Partai Gerindra Sukoharjo di Kantor DPC, kemarin.
Sarasehan pengurus tersebut digelar di akhir tahun sebagai ajang evaluasi program lama sekaligus untuk menyiapkan program baru, dengan meminta masukan juga dari lima anggota fraksi partai Gerindra.
"Kita sinkronkan evaluasi dari pengurus dan anggota fraksi dengan sistem sarasehan, agar tidak terlalu formal. Sekaligus kita undang penasehat Partai Gerindra Sukoharjo yang juga anggota DPRRI, Bambang Riyanto, agar memberi masukan juga mengenai kebijakan pimpinan pusat dan strategi persiapan pemenangan pemilu kedepan," tandas Titik Suprapti.
Bambang Riyanto juga memberi evaluasi, masukan dan saran agar memantapkan lagi posisi Partai Gerindra sebagai pemenang kedua pemilu di Sukoharjo.
"Semua siaga dan semangat untuk pemilu mendatang, apalagi ada target kursi kedua, artinya ada target 10 kursi di DPRD Sukoharjo. Hal tersebut tidak sulit berkaca pada hasil pemilu tahun lalu," tandas Bambang Riyanto.
Selain itu Bambang Riyanto juga menyampaikan bahwa tahun 2017 merupakan tahun politik, dimana DPRRI sedang menggodok revisi Undang Undang Pemilu. Ada sejumlah hal yang akan dirubah, seperti usulan sistem pemilu proporsional terbuka terbatas mirip pemilu tahun 2004, juga opsi pembatasan 10 legislatif perdapil.
"Ada sejumlah aturan yang masih dibahas dalam revisi UU pemilu. Kami sampaikan rencana perubahan pemilu ini sedini mungkin agar bisa disiapkan strategi sejak dini." tandas Bambang Riyanto, anggota komisi II DPRRI.
Pada kesempatan tersebut Bambang Riyanto juga memberikan apresiasi atas sikap Fraksi Gerindra yang menolak menyetujui usulan penambahan anggaran senilai Rp 24,9 milyar dengan mendahului anggaran untuk mega proyek pembangunan gedung setda.
"Kami dukung sikap fraksi Gerindra, karena sejalan dengan prinsip politik Gerindra yang berpihak pada rakyat dengan proses yang benar sesuai dengan aturan yang ada. Dan menurut kami tindakan ini bukan berarti tidak mendukung atau pro pembangunan. Gerindra pro pembangunan dengan aturan yang benar," tandas Bambang Riyanto. (ian)
Tidak ada komentar