Memperkokoh Kebersamaan Dalam Keberagaman Indonesia
Jaringan Lintas Kultural Solo Serukan Beda tapi Mesra, seperti pada penyelenggaraan seminar tahun lalu |
SEPUTARJATENG, SUKOHARJO - Kebhinekaan merupakan kelaziman karena kuasa Allah (sunnatullah). Pengakuan dan penghormatan atas kebhinekaan dan kebangsaan sepatutnya diwujudnyatakan melalui karya nyata oleh semua kalangan.
Kondisi saat ini dirasa sangat memprihatinkan, Pancasila diperebutkan dan dijadikan legitimasi tindakan masing-masing kelompok yang justru bertentangan dengan semangat kebersamaan.
Maka upaya untuk memperkokoh kebersamaan dalam keberagaman Indonesia, Jaringan Lintas Kultural, yang beralamatkan di Jl. Sidoluhur 25 Waringinrejo Cemani Grogol Sukoharjo, menyelenggarakan Dialog Publik Memperkokoh Kebersamaan Dalam Keberagaman Indonesia, di RM Candi Resto Solobaru Grogol Sukoharjo. Senin, 30 Januari 2017.
"Indonesia adalah warisan jariyah dari para pendiri bangsa jangan sampai hancur oleh kepentingan politik kekuasaan yang tidak sejalan dengan Pancasila," ujar Ketua Penyelenggara Dialog Publik, Marsono Tito, disela persiapan acara.
Sebagai catatan penting, lanjut Marsono, “Apa yang memang berbeda tidak perlu disama-samakan dan apa yang sama tidak perlu dibeda-bedakan”. Meramu dan mempertemukan perbedaan dalam sebuah taman sari yang indah. Biarlah mawar mempunyai harum khas tersendiri, tak perlu dipaksa untuk menjadi seharum melati.
Maksud & Tujuan
Maksud Menyelenggarakan Dialog Publik semua potensi yang ada sebagai sarana untuk saling memahami, menghargai dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan diantara berbagai kepentingan dan menggugah kembali semangat kebersamaan dalam mempertahankan NKRI yang mulai luntur dalam sanubari anak bangsa
Tujuannya semua potensi yang ada sebagai sarana untuk saling memahami, menghargai dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan diantara berbagai kepentingan. Tergugah serta terbangunnya kembali semangat kebersamaan dalam mempertahankan NKRI yang mulai luntur dalam sanubari anak bangsa
Peserta yang diharapkan hadir pada acara tersebut yakni Perwakilan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama. Tokoh Pemuda Lintas Agama, Mahasiswa / Mahasantri, Pelajar / Santri
Panitia menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya yakni Gus Kholilurrahman - Pengasuh Ponpes Mambaul Hisan Klaten, Ustadz Irsyad Fikri - Ketua Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Pendeta Uri Christian - Gembala GKJ Danukusuman Serengan Surakarta, Johny Chandra - Ketua Magabudhi (Majelis Agama Budha Therawada Indonesia). Moderator Abednego Utomo Prasetyo (Sekretarlis Lembaga Kajian Lintas Kultural) (ian)
Kondisi saat ini dirasa sangat memprihatinkan, Pancasila diperebutkan dan dijadikan legitimasi tindakan masing-masing kelompok yang justru bertentangan dengan semangat kebersamaan.
Maka upaya untuk memperkokoh kebersamaan dalam keberagaman Indonesia, Jaringan Lintas Kultural, yang beralamatkan di Jl. Sidoluhur 25 Waringinrejo Cemani Grogol Sukoharjo, menyelenggarakan Dialog Publik Memperkokoh Kebersamaan Dalam Keberagaman Indonesia, di RM Candi Resto Solobaru Grogol Sukoharjo. Senin, 30 Januari 2017.
"Indonesia adalah warisan jariyah dari para pendiri bangsa jangan sampai hancur oleh kepentingan politik kekuasaan yang tidak sejalan dengan Pancasila," ujar Ketua Penyelenggara Dialog Publik, Marsono Tito, disela persiapan acara.
Sebagai catatan penting, lanjut Marsono, “Apa yang memang berbeda tidak perlu disama-samakan dan apa yang sama tidak perlu dibeda-bedakan”. Meramu dan mempertemukan perbedaan dalam sebuah taman sari yang indah. Biarlah mawar mempunyai harum khas tersendiri, tak perlu dipaksa untuk menjadi seharum melati.
Maksud & Tujuan
Maksud Menyelenggarakan Dialog Publik semua potensi yang ada sebagai sarana untuk saling memahami, menghargai dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan diantara berbagai kepentingan dan menggugah kembali semangat kebersamaan dalam mempertahankan NKRI yang mulai luntur dalam sanubari anak bangsa
Tujuannya semua potensi yang ada sebagai sarana untuk saling memahami, menghargai dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan diantara berbagai kepentingan. Tergugah serta terbangunnya kembali semangat kebersamaan dalam mempertahankan NKRI yang mulai luntur dalam sanubari anak bangsa
Peserta yang diharapkan hadir pada acara tersebut yakni Perwakilan Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama. Tokoh Pemuda Lintas Agama, Mahasiswa / Mahasantri, Pelajar / Santri
Panitia menghadirkan narasumber yang kompeten dibidangnya yakni Gus Kholilurrahman - Pengasuh Ponpes Mambaul Hisan Klaten, Ustadz Irsyad Fikri - Ketua Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Pendeta Uri Christian - Gembala GKJ Danukusuman Serengan Surakarta, Johny Chandra - Ketua Magabudhi (Majelis Agama Budha Therawada Indonesia). Moderator Abednego Utomo Prasetyo (Sekretarlis Lembaga Kajian Lintas Kultural) (ian)
Tidak ada komentar