Wow, Azana Hotel and Resort Kelola 70 Hotel
Hingga Akhir Tahun 2017 Mendatang
The Kedhaton Boutique Hotel
The Kedhaton Boutique Hotel, merupakan hotel butik pertama di kota Solo, dengan konsep tampilan dan layanan yang benar-benar berbeda, di banding dengan hotel berlabel butik yang kini ada, hotel yang kini dalam proses pembangunan ini membidik niche market.
Master Hotel Indonesia, Dicky Sumarsono mengatakan, bahwa konsep yang diterapkan hotel ini adalah boutique hotel mewah bernuansa Jawa modern, direncanakan bakal beroperasi pada akhir tahun 2017 mendatang.
“Niche market sebagai pasar spesifik. Seperti corporate, expatriate dan family yang secara geografi berasal dari Jakarta, Semarang, Solo, Bali dan Surabaya dengan level sosial ekonomi status ada di kelas B dan B+,” terang Dicky Sumarsono.
Dicky optimis dalam operasionalnya nanti bakal meraih okupansi hingga 60 persen. Angka ini diprediksi naik hingga 70 persen di tahun kedua, dengan sejumlah strategi yang akan diterapkanmya.
Menciptakan new business model yang sesuai dengan target pasar, memberikan personalized service kepada semua tamu dengan pola under promised over deliver, memperkuat positioning hotel, menciptakan dan menambah customer engagement setiap bulannya, memperkuat posisi e-commerce dan SEO serta social media enthusiasm.
“Fokus kepada pasar yang gemuk dan telah terkonfirmasi, hingga mengemas program tematik yang berbeda-beda,” pungkas Dicky. (ian)
CEO Azana Hotels and Resorts, Dicky Sumarsono di acara peletakan batu pertama pembangunan The Kedhaton Boutique Hotel |
SEPUTARJATENG, SOLO – Azana Hotel and Resort menerapkan strategi tersendiri dalam mengatur hotel yang dikelolanya. Setelah sukses mengelola beberapa hotel yang tersebar di beberapa kota di pulau Jawa dan luar Jawa, maka Azana Hotel and Resort hingga akhir bulan Januari 2017 ini telah mengelola 30 hotel di Indonesia.
Hotel tersebut antara lain, The Cube Hotel Jogja, De Laxston Hotel Jogja, Laxston Hotel Jogja, Quin’s Colombo Hotel Jogja, Front One Inn Muntilan Magelang, Grand Amira Hotel Solo, Viva Front One Hotel Kediri, Lotus Garden Hotel Kediri, Front One Hotel Pamekasan Madura, Front One Hotel Jayapura, Urban Style by Front One Hotel Lampung, Megara Boutique Hotel Pekanbaru, Front One Hotel Lahat Palembang, Front One Inn Sidoarjo, Hersya Front One Inn Surabaya, Front One Inn Surabaya, Front One Inn Malang, The Kedhaton Boutique Hotel Solo dan yang lainnya.
Chief Operation Executive (CEO) Azana Hotels and Resorts, Dicky Sumarsono, Azana Hotels and Resort hingga akhir bulan Januari 2017 ini telah dipercaya untuk mengelola 30 hotel di Indonesia. Ini merupakan prestasi tersendiri bagi perusahaannya.
“Ditambah dengan yang saat ini sedang dikembangkan hingga akhir tahun 2017 akan berjumlah sekitar 70 hotel,” ungkap Dicky.
Azana Hotel and Resort menyesuaikan lifestyle customer dalam pelayanan serta kontribusi terbaik bagi stakeholder, tambahnya.
Kita menerapkan stategi dengan pola confirming the market and converse with customer to promote our offering, imbuh Dicky, yakni mengedukasi customer tentang bisnis perhotelan kedepan serta berdialog dengan customer sesering mungkin.
Dicky mengakui persaingan bisnis perhotelan era kini semakin ketat. Namun, Azana optimis mampu bersaing kompetitif mengingat sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki berkualitas, handal, dan profesional.
“Kita terapkan pola kerja inovasi teknologi, pola pikir dan tindakan yang cepat dengan tujuan makin memberi kesempurnaan dalam semua lini pelayanan,” imbuhnya.
Pelayanan tersebut, mulai dari pre reservation hingga post stay yang diberikan sehingga mampu bersaing. Selain itu ditekankan intangible asset berupa human capital dan competitiveness.
Sebagai salah satu operator hotel yang sedang berkembang di Indonesia, Azana Hotel and Resort juga banyak melakukan terobosan – terobosan dalam mengelola dan menjaga kualitas dengan standar Azana Hotel and Resort, mulai dari pelayanan, kamar, food and beverage juga fasilitas lain yang dimiliki semua hotel yang berada dibawah pengelolaannya.
Hotel tersebut antara lain, The Cube Hotel Jogja, De Laxston Hotel Jogja, Laxston Hotel Jogja, Quin’s Colombo Hotel Jogja, Front One Inn Muntilan Magelang, Grand Amira Hotel Solo, Viva Front One Hotel Kediri, Lotus Garden Hotel Kediri, Front One Hotel Pamekasan Madura, Front One Hotel Jayapura, Urban Style by Front One Hotel Lampung, Megara Boutique Hotel Pekanbaru, Front One Hotel Lahat Palembang, Front One Inn Sidoarjo, Hersya Front One Inn Surabaya, Front One Inn Surabaya, Front One Inn Malang, The Kedhaton Boutique Hotel Solo dan yang lainnya.
Chief Operation Executive (CEO) Azana Hotels and Resorts, Dicky Sumarsono, Azana Hotels and Resort hingga akhir bulan Januari 2017 ini telah dipercaya untuk mengelola 30 hotel di Indonesia. Ini merupakan prestasi tersendiri bagi perusahaannya.
“Ditambah dengan yang saat ini sedang dikembangkan hingga akhir tahun 2017 akan berjumlah sekitar 70 hotel,” ungkap Dicky.
Azana Hotel and Resort menyesuaikan lifestyle customer dalam pelayanan serta kontribusi terbaik bagi stakeholder, tambahnya.
Kita menerapkan stategi dengan pola confirming the market and converse with customer to promote our offering, imbuh Dicky, yakni mengedukasi customer tentang bisnis perhotelan kedepan serta berdialog dengan customer sesering mungkin.
Dicky mengakui persaingan bisnis perhotelan era kini semakin ketat. Namun, Azana optimis mampu bersaing kompetitif mengingat sumberdaya manusia (SDM) yang dimiliki berkualitas, handal, dan profesional.
“Kita terapkan pola kerja inovasi teknologi, pola pikir dan tindakan yang cepat dengan tujuan makin memberi kesempurnaan dalam semua lini pelayanan,” imbuhnya.
Pelayanan tersebut, mulai dari pre reservation hingga post stay yang diberikan sehingga mampu bersaing. Selain itu ditekankan intangible asset berupa human capital dan competitiveness.
Sebagai salah satu operator hotel yang sedang berkembang di Indonesia, Azana Hotel and Resort juga banyak melakukan terobosan – terobosan dalam mengelola dan menjaga kualitas dengan standar Azana Hotel and Resort, mulai dari pelayanan, kamar, food and beverage juga fasilitas lain yang dimiliki semua hotel yang berada dibawah pengelolaannya.
CEO Azana Hotels and Resorts, Dicky Sumarsono di acara peletakan batu pertama pembangunan The Kedhaton Boutique Hotel |
The Kedhaton Boutique Hotel, merupakan hotel butik pertama di kota Solo, dengan konsep tampilan dan layanan yang benar-benar berbeda, di banding dengan hotel berlabel butik yang kini ada, hotel yang kini dalam proses pembangunan ini membidik niche market.
Master Hotel Indonesia, Dicky Sumarsono mengatakan, bahwa konsep yang diterapkan hotel ini adalah boutique hotel mewah bernuansa Jawa modern, direncanakan bakal beroperasi pada akhir tahun 2017 mendatang.
“Niche market sebagai pasar spesifik. Seperti corporate, expatriate dan family yang secara geografi berasal dari Jakarta, Semarang, Solo, Bali dan Surabaya dengan level sosial ekonomi status ada di kelas B dan B+,” terang Dicky Sumarsono.
Dicky optimis dalam operasionalnya nanti bakal meraih okupansi hingga 60 persen. Angka ini diprediksi naik hingga 70 persen di tahun kedua, dengan sejumlah strategi yang akan diterapkanmya.
Menciptakan new business model yang sesuai dengan target pasar, memberikan personalized service kepada semua tamu dengan pola under promised over deliver, memperkuat positioning hotel, menciptakan dan menambah customer engagement setiap bulannya, memperkuat posisi e-commerce dan SEO serta social media enthusiasm.
“Fokus kepada pasar yang gemuk dan telah terkonfirmasi, hingga mengemas program tematik yang berbeda-beda,” pungkas Dicky. (ian)
Tidak ada komentar