Tingkatkan Layanan, Perbankan Perangi Rentenir
SEPUTARJATENG, Karanganyar - Pemerintah sangat peduli
pada Usaha Mikro dan Kecil (UKM), terus mendorong perbankan nasional
menggulirkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga murah dari 9 persen
pada tahun 2016, sedangkan tahun 2017 akan diturunkan menjadi 7 persen.
Untuk kalangan BPR, OJK mendukung peluncuran Kredit Melati (Melawan Rentenir) dengan bunga hanya 3 persen pertahun.
Menanggapi
kebijakan ini, Direktur Amalia Consulting, Drs. Suharno, MM, Ak, MIPR,
saat tampil sebagai narasumber Strategi Ekspansi Kredit Aman dan
Berkualitas, Minggu (23/4) yang diselenggarakan BPR Gajah Mungkur di
River Hills, Tawangmangu, menyatakan menyambut gembira kebijakan
tersebut, karena sangat membantu daya saing UKM, namun mengingatkan
problem utama UKM saat ini bukan semata-mata pada masalah suku bunga.
"Setahu
saya tidak ada rentenir yang mengeluh NPL tinggi. Padahal bunga
mencekik. Mengapa bisa ? Hal inilah yang perlu kita kaji bersama. Sisi
positif Rentenir adalah kejelian menangkap pasar dan pola kerja yang out
the box," ungkapnya.
Lebih lanjut, Suharno, memaparkan UKM butuh
kecepatan layanan dan tidak ribet dalam persyaratan. Hal inilah yang
direspon rentenir. Hanya dengan bermodalkan fotocopy KTP pinjaman cair
seketika. Tanpa harus menggunakan agunan. Rentenir sudah ada di pasar
mulai jam 02.00 dini hari hingga jam 07.00 pagi.
Beda sekali
dengan perbankan umum dan BPR, birokratis, ribet dan masih mengutamakan
agunan. Pencairan dana lama bisa berhari-hari.
"Rentenir lebih
menekankan jaminan daripada agunan (jaminan tambahan). Jaminannya adalah
keberlangsungan usaha debitur. Namun perbankan sebaliknya. Rentenir
tahu persis karakter dan usaha debiturnya, sehingga dia tidak butuh
agunan," ulasnya.
Bila perbankan umum dan BPR hanya memandang
faktor bunga semata, bisa menjadi bumerang terhadap keberlangsungan
usahanya. Karena suku bunga tabungan dan deposito masih cukup tinggi.
Tabungan bekisar 4-7 persen dan deposito sekitar 8 persen. Bagaimana
mungkin bisa menjual bunga murah di bawah kulakannya ?
Workshop
diikuti 21 peserta. Berlangsung atraktif dan komunikatif. Dengan
simulasi praktis yang membumi, sehingga peserta tetap antusias mengikuti
dari pukul 10 pagi sampai pukul 22.00 malam.
Workshop dibuka
Direktur Utama BPR Gajah Mungkur, Agus Salim, SE, berharap kepada
seluruh pimpinan dan karyawan optimis menghadapi persaingan di 2017,
dengan kerja keras, ikhlas dan kedisiplinan dilandasi kebersamaan.
Workshop
ditutup dengan penyusunan dan pembacaan panca komitmen yang disusun
secara bersama yang disahkan oleh Direktur Utama, Agus Salim dan
Direktur Umum, Maryati (arn)
Tidak ada komentar