Header Ads

GOJEK DEMO,MAIA KENA IMBAS

Maia Estianty terjebak demo ribuan driver Gojek saat geruduk kantor pusat di Kemang,Senin (3/10).
Seputarjateng.Com  – Demo Gojek yang terjadi di Kemang, Senin (3/10), berimbas pada artis Maia Estianty. Kejadian tersebut membuatnya terperangkap karena jalan yang akan dilalui terblokir lantaran demo tersebut.

Bahkan Maia mengadikan momen tersebut melalui akun Instagram-nya. Dalam foto tersebut, tampak dirinya berpose dengan salah satu driver Gojek dan menjelaskan kejadian yangn menimpanya.

“Saya sedang menuju ke Kemang, dan ternyata jalan ditutup karena ada demo GOJEK. Saya tanya kepada satu gojek, beliau menjelaskan duduk perkara mengapa mereka demo (sengaja saya foto dengan Pak Gojek dan mukanya saya blur. Maaf ya Pak, untuk menjaga Bapak supaya tdk kena fitnah),” tulis Maia di kolom postingannya.

Mantan istri dari Ahmad Dhani ini juga menambahkan driver yang ikut demo ke jalan melibatkan banyak orang. Maka dari itu, mobil polisi dan pasukan juga turut diterjunkan

“Ini baru satu, sementara yang demo banyak banget, makanya mobil polisi dan pasukannya yg banyak juga turun ke jalan. Semoga kasus ini segera terselesaikan dengan baik. Karena saya juga pengguna setia Gojek,” tambah Maia.

Selain itu, Maia Estianty juga mengunggah potret lain. Nampak dirinya berfoto bersama dengan polisi yang tengah berjaga. Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada para polisi yang menjaga ketertiban.

“Terimakasih juga kepada Kepolisian Indonesia yg selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat !!!!,” tulis Maia Estianty.

Perlu diketahui, unjuk rasa ratusan driver Gojek di kantor PT Gojek Indonesia, Kemang, Jakarta Selatan, mulai memanas. Para pengemudi sempat dorong-dorongan dengan polisi yang berjaga di depan kantor Gojek.

Kericuhan terjadi saat Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Tubagus Ade sedang berunding dengan dua perwakilan pengemudi Gojek di teras kantor. Saat itu, Kapolres tidak mengizinkan para driver bertemu langsung dengan manajemen Gojek.

Tiba-tiba, ratusan pengemudi yang berada di luar pagar terlibat saling dorong dengan polisi yang berjaga. Insiden itu berlangsung tak lama setelah koordinator demo dan Kapolres meminta para pengemudi kondusif melalui pengeras suara.

Namun, ratusan massa lainnya yang baru tiba dari titik kumpul di Gelora Bung Karno kembali membuat situasi panas dengan menggeber-geber sepeda motornya. Sambil meneriakkan yel-yel, “Hapus, hapus, hapus performa. Hapus performa, sekarang juga.”

Penolakan pengemudi terhadap sistem penilaian performa adalah alasan utama demonstrasi kali ini. Sistem yang dimaksud adalah ketentuan yang mereka harus penuhi untuk mencapai bonus.

Normalnya untuk mendapatkan bonus sebesar Rp140 ribu, pengemudi perlu mengumpulkan 14 poin dalam sehari. Poin tersebut diperoleh dari banyaknya order yang berhasil dipenuhi seorang pengemudi.

Untuk pesanan berjarak di bawah 5 kilometer, pengemudi akan mendapatkan satu poin. Pada jarak 5-10 kilometer, poin yang diperoleh 1,5 poin. Terakhir pada jarak di atas 10 km pengemudi dapat 2 poin.

Namun yang menjadi masalah bagi pengemudi adalah penilaian performa. Bonus yang seharusnya diterima tak akan turun apabila mereka tak mencapai performa 50 persen. Angka itu lebih tinggi dibanding sistem penilaian yang ada sebelumnya.

Yang menjadi puncak kekesalan pengemudi adalah proses penilaian performa pengemudi yang tak transparan.

Sementara pihak manajemen Gojek mengatakan memang menerima banyak keluhan terkait kebijakan baru yang di dalamnya ada unsur penyelesaian order dan penilaian performa.

Di balik tiap penerapan kebijakan, Gojek nengaku selalu mengedepankan indikator kesejahteraan mitra, kepuasaan pelanggan, dan keberlanjutan bisnis.

“Saat ini kami menerima banyak keluhan terkait penyelesaian order. Dengan bersama memperbaiki ini, maka pelayanan terhadap pelanggan dapat meningkat. Hal itu adalah kunci utama bagi peningkatan pendapatan mitra pengemudi,” tutur manajemen Gojek, Senin (3/10/2016). - thejak

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.