Istri Polisi Mutilasi Anak Ikuti Jejak Kanibal Sumanto
ilustrasi |
Aksi sadis itu dilakukan di rumahnya di Gang Jaya 24, Tegal Alur, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, korban adalah anak dari seorang anggota Bidang Propam Polda Metro Jaya, Aipda Deni.
“Sedangkan pelaku adalah istrinya,” jelas Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (3/10).
Diceritakannya, di hari kejadian sekitar pukul 19.40 WIB, Aipda Deni tiba di rumahnya setelah bertugas. Saat itu dia mendapati pintu rumah kontrakan yang ditempatinya dalam kondisi terkunci.
Deni mengetuk berulang kali, tapi tidak ada jawaban dari istrinya.
Tiba-tiba dia terkejut mendengar suara tangis CL, anak pertamanya, yang sangat kencang. “Anak pertamanya perempuan. Usianya dua tahun,” kata Awi.
Karena khawatir, Deni mendobrak pintu rumahnya. Begitu masuk ke dalam rumah, ia mendapati istrinya dalam kondisi bugil di atas kasur, sedangkan anak keduanya sudah tak bernyawa dengan tubuh terpotong-potong.
Pemandangan bertambah seram, lantai di rumahnya penuh dengan ceceran darah.
Dibantu oleh warga, Deni mengamankan anak pertamanya keluar rumah. Dia khawatir juga menjadi korban kekejaman ibu kandungnya. Sementara itu, beberapa warga lainnya mengenakan pelaku dengan baju.
Setelah berhasil diamankan, Mutmainah diinterogasi, kenapa dirinya memutilasi anak kandungnya. Bukan dijawab, dia justru tersenyum.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Cengkareng. Sementara, jenazah korban dibawa ke RSCM Salemba untuk diautopsi, sedangkan pelaku dibawa ke RS Kramatjati, Jaktim, untuk diperiksa kejiwaannya.
Suyadi, Ketua RT 04 RW 010 mengatakan, ada potongan tubuh korban diletakkan di atas piring. Dia tidak tahu, maksud potongan tubuh itu diletakkan di atas piring. “Sepertinya ingin dimakan,” ujar Suyadi.
Kembali ke Awi Setiyono, diduga tidak hanya memutilasi anak bungsunya, tapi juga melukai anak pertamanya.
“Anak pertamanya mengalami luka di telinga, tapi tidak parah lukanya. Mungkin terkena pisau,” jelasnya.
Namun, Awi belum dapat memastikan apakah anak pertama pelaku juga akan dimutilasi oleh ibunya. “Masih diselidiki,” tukasnya.
Mengenai kondisi CL, anak pertama Aipda Deni, yang menyaksikan ibunya memutilasi adiknya di depan matanya, Awi memastikan akan memberikan trauma helling untuk memulihkan piskologinya.
“Nanti diberikan trauma healing, karena usia segitu memorinya masih kuat. Khawatirnya, anak ini nantinya trauma kalau tidak segera dipulihkan,” tutur Awi.
Pelaku sendiri, lanjut Awi, hingga kini belum dimintai keterangannya, dan masih di bawah pengawasan medis di RS Kramatjati, karena diduga mengalami depresi.
Peristiwa ini membuat heboh warga sekitarnya. Mereka berdatangan ke rumah Aiptu Deni.
Yuniar, salah seorang tetangga Aiptu Deni menuturkan, warga tidak terlalu mengenal pelaku. “Pelaku dan keluarganya belum sampai tiga bulan tinggal di kontrakan itu,” imbuhnya.
Dalam kesehariannya, pelaku yang memiliki karakter pendiam, akrab disapa dengan sebutan Ibu Iin. “Pelaku kalau ngomong seadanya. Dia jarang ngumpul dengan warga,” ungkap Yuniar.
Menurutnya, sebelum kejadian tidak ada gelagat dan tingkah laku pelaku yang mencurigakan, atau mengalami gangguan jiwa. -thejak
Tidak ada komentar