Header Ads

Petani Kedelai Weru Panen Dini, Akibat Cuaca Tak Menentu

Seputarjateng.com – Sejumlah petani kedelai di kecamatan Weru mengalami gagal panen, mereka terpaksa memanen kedelai lebih awal. Hal ini disebabkan hujan terus saja turun menggenangi ladang kedelai membuat kedelai berwarna putih dan cepat busuk. Padahal hasil kedelai yang baik bila masa panen dalam keadaan kering.

“Terpaksa kita panen cepat karena ladangnya terendam air hujan. Harusnya seminggu sampai dua minggu lagi baru panen. Daripada ruginya banyak lebih baik dipanen,” ungkap Harso, salah satu petani kedelai desa Karangwuni, kecamatan Weru Sukoharjo, ditemui wartawan Sabtu (01/10/2016) kemarin saat memanen kedelai.

Harsobersama sejumlah petani kedelai di desa Karangwuni terpaksa memanen sekitar 30 hektar ladang kedelai. Hal serupa juga dilakukan petani kedelai lainnya di desa lain di Kecamatan Weru yang pada masa tanam ini dipilih sebagai sentra kedelai di Sukoharjo.

Harso mengaku sedianya ladang kedelainya untuk satu hektar bisa mendapat hasil sekitar 8 ton, namun karena panen dini dan sebagian lagi busuk hasilnya diperkirakan hanya mencapai 5-6 ton saja.

“Sebenarnya harga kedelai lokal sedang bagus, tapi karena gagal panen saya tidak tahu harganya berapa,” imbuh Harso.

Saat ini harga kedelai lokal di pasaran sedang tinggi, mencapai Rp 7000, atau naik sekitar Rp 500 perkilonya, namun karena cuaca tidak mendukung, petani jadi tidak bisa berharap banyak meraih untung dalam masa panen tahun ini.

Diketahui pada bulan Juli kemarin, Pemerintah bersama TNI mencanangkan kecamatan Weru sebagai sentra ladang kedelai dengan mempersiapkan lahan seluas 900 hektar dari total ladang kedelai di Sukoharjo seluas 1.150 hektar. - jia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.