Three Mas Kenthir Gelar "Wira Wiri"
Seputarjateng.Com, Solo
- Pertemuan lintas waktu dan jarak ternyata tidak menjadikan kami
bertiga untuk terus inten melakukan komunikasi dari berbagai macam
obrolan yang ringan sampai dengan obrolan serius berkesenian. Tolakan
ini yang kemudian menggagas sebuah pameran seni rupa dengan mengusung
tema “Wira-Wiri”.
Secara umum gambaran wira- wiri/ pulang pergi/ mondar
mandir merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan banyak orang untuk
melakukan berbagai aktifitas.
Aktifitas ini pun yang sering kami lakukan bertiga untuk mencapai
pertemuan. Istilah “Wira-Wiri” kemudian kami sadur dalam sebuah tematik
pameran seni rupa kali ini untuk membahasakan proses terjadinya
interaksi kami bertiga di dua tempat yang berbeda (Solo-Yogya) yang
dilakukan intens secara berulang-ulang. Proses wira-wiri yang kami
lakukan bertiga, menghasilkan banyak persepsi diantaranya olah pikir,
olah tubuh, dan berdialog. Wira-wiri bisa diibaratkan semacam bentuk dialog.
Proses
ini pun untuk menanggapi perkembangan jaman saat ini, yang berbatas
pertemuan anatara individu melalui gadget. Pertemuan antar individu
sangatlah penting untuk mengenal lebih dekat dan kesamaan dalam
berpikir. Pola interaksi seperti inilah yang harusnya tetap dijaga
kesinambungannya.
Gambaran
di atas memberi garis besar mengenai interaksi kehidupan personal
manusia yang berdasarkan pada aktifitas kesehariannya. Hasil dari sebuah
interaksi dialog “Wira-Wiri” inilah, kemudian mempunyai keinginan untuk
mengadakan acara pameran seni rupa. Pameran seni rupa ini diadakan
sebagai eksistensi kami sebagai perupa dan sebagai media apresiasi kami
terhadap masyarakat.
Selain
itu sebagai gambaran mengenai pergerakkan yang diusahakan untuk terus
menghidupkan ruh kesenirupaan dalam jiwa kami. Ditengah-tengah
kesibukkan yang personal jalani setiap harinya, kami berupaya terus
menjaga semangat berkesnian dan menghati tubuh kami untuk terus berjuang
menghidupkan iklim berkesenirupaan. Dengan semangat kecil inilah, kami
mengupayakan untuk terus menjalin kekerabatan keluarga, sillaturahmi dan
menjaga harmonisasi sesama perupa muda yang tumbuh dan hidup pada
periode waktu yang sama.
Karya-karya yang ditampilkan dalam event ini terdiri dari karya seni visual dua dimensional, antara lain: karya seni lukis, seni grafis, desain komunikasi visual, dan karya seni visual tiga dimensional berupa karya patung dan instalasi art. Perupa: 1. Yustony Voluntero (Yogya), 2. Irul Hidayat (Solo) dan 3. Sonny Hendrawan (Solo). Pameran seni rupa dilaksanakan Jumat, 11 November 2016 - Rabu, 16 November 2016 di Galeri Bentara Balai Soedjatmoko, Toko Buku Gramedia Jl. Brigjend Slamet Riyadi, Sriwedari, Laweyan, Solo. - ian
Tidak ada komentar