STIM Ngruki - Ormas Islam Sepakat Cegah Intoleransi
Seminar merajut ukhuwah di STIM Ngruki Sukoharjo.
SEPUTARJATENG, SUKOHARJO - Sekolah Tinggi Islam Al Mukmin (STIM) sepakat dan mendukung gerakan sejumlah organisasi Islam dalam menggerakkan kegiatan yang bertujuan menjalin ukhuwah Islamiyah untuk mencegah intoleransi.
Seperti diungkapkan ketua STIM Ngruki, Ustad Irsyad Fikri, pihaknya mengaku terbuka dengan berbagai kegiatan yang bertujuan mencegah intoleransi.
"Kami terbuka dengan kegiatan dialog seperti ini, bersama dengan ormas NU, Muhammadiyah dan didukung FPI, LDII juga ormas lain, bersama saling merajut ukhuwah dengan tujuan mencegah intoleransi. Kampus kami juga menggelar berbagai acara sejenis misal dengan bedah buku Ayat ayat Cinta dan sebagainya." kata Ustad Irsyad Fikri, sambutannya dalam seminar di aula STIM Ngruki, Sukoharjo. Minggu (29/1/2017)
Hadir dalam seminar dan dialog tersebut sejumlah tokoh organisasi masyarakat dan Islam, seperti Ustad Syukur ketua FPI Surakarta, Sarjono PDPM Sukoharjo, Basuki Komandan Kokam Sukoharjo, Harun Mustofa Ketua Senkom LDII, Muh Anwar LPNU Surakarta, H. Arif Jihan Ketua Ansor Kota Surakarta, Edi Budiyono Sekjen KNPI Sukoharjo, Muslimah ketua Fatayat NU Sukoharjo, Atsani I G ketua IPNU Sukoharjo, Dwi Susanto BEM UNU Solo dan tokoh lainnya. Dengan menghadirkan narasumber dari tokoh PPPM Sukoharjo, GP Ansor dan STIM Ngruki.
"Kami terbuka dengan kegiatan dialog seperti ini, bersama dengan ormas NU, Muhammadiyah dan didukung FPI, LDII juga ormas lain, bersama saling merajut ukhuwah dengan tujuan mencegah intoleransi. Kampus kami juga menggelar berbagai acara sejenis misal dengan bedah buku Ayat ayat Cinta dan sebagainya." kata Ustad Irsyad Fikri, sambutannya dalam seminar di aula STIM Ngruki, Sukoharjo. Minggu (29/1/2017)
Hadir dalam seminar dan dialog tersebut sejumlah tokoh organisasi masyarakat dan Islam, seperti Ustad Syukur ketua FPI Surakarta, Sarjono PDPM Sukoharjo, Basuki Komandan Kokam Sukoharjo, Harun Mustofa Ketua Senkom LDII, Muh Anwar LPNU Surakarta, H. Arif Jihan Ketua Ansor Kota Surakarta, Edi Budiyono Sekjen KNPI Sukoharjo, Muslimah ketua Fatayat NU Sukoharjo, Atsani I G ketua IPNU Sukoharjo, Dwi Susanto BEM UNU Solo dan tokoh lainnya. Dengan menghadirkan narasumber dari tokoh PPPM Sukoharjo, GP Ansor dan STIM Ngruki.
Peserta mengikuti Seminar Merajut Ukhuwah, STIM Ngruki Sukoharjo. Minggu (29/1/2017) |
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Ustadz Azzam Sudarmadi narasumber dari Ponpes Al Mukmin Ngruki, yang mengatakan Ponpes Al Mukmin - Ngruki ini sebenarnya biasa - biasa saja tidak ada yang berbeda dengan yang lain, di Ngruki tidak ada yang gondrong, tatoan, apalagi bawa senjata api.
"Dalam surat Al Hujurot di dahului dengan surat Qof, yang dalam tafsiran kami maka kalau kita mau menang kita harus bersatu terlebih dahulu. Yang menarik lagi dalam surat Al Hujorot itu ada yang menarik di ayat 10, yaitu menempatkan Al Ukhuwah akan menimbulkan Ukhuwah, maka dengan begitu maka kita akan kuat apabila semua umat dan golongan Islam ini bersatu. Dalam sabda Nabi kita harus bersatu tanpa memandang golongan demi tercapainya ukhuwah dan toleran" tandas Ustad Azzam.
Dalam seminar tersebut, moderator Dr. Ahmad Warsito menggarisbawahi bahwa kalau menghujat adalah sesuatu yang menyakitkan janganlah menghujat, dikala saat ini ada pihak yang mrnghujat Islam bisa berakibat umat bergerak.
"Dalam surat Al Hujurot di dahului dengan surat Qof, yang dalam tafsiran kami maka kalau kita mau menang kita harus bersatu terlebih dahulu. Yang menarik lagi dalam surat Al Hujorot itu ada yang menarik di ayat 10, yaitu menempatkan Al Ukhuwah akan menimbulkan Ukhuwah, maka dengan begitu maka kita akan kuat apabila semua umat dan golongan Islam ini bersatu. Dalam sabda Nabi kita harus bersatu tanpa memandang golongan demi tercapainya ukhuwah dan toleran" tandas Ustad Azzam.
Dalam seminar tersebut, moderator Dr. Ahmad Warsito menggarisbawahi bahwa kalau menghujat adalah sesuatu yang menyakitkan janganlah menghujat, dikala saat ini ada pihak yang mrnghujat Islam bisa berakibat umat bergerak.
"Harus kita garis bawahi sebagai gerakan toleransi yang positif pada konteks beragama. Maka sangat baik dan perlu berkesinambungan kegiatan menjalin ukhuwah antar ormas seperti ini bisa terus berlanjut untuk mencegah intoleransi," paparnya. (jia)
Tidak ada komentar