Header Ads

Dari Loper Koran Jadi Trainer Handal

Add caption
Seputarjateng.com – Jika kamu mendengar istilah sukses, apa yang terlintas dibenakmu? Seseorang yang mampu mendirikan perusahaan atau seseorang yang mampu memenangkan pandangan negatif masyarakat akan mimpi yang ingin diraih.

Arianna Huffington, pemimpin Huffington Post, pernah mengatakan bahwa metrik kesuksesan tak cukup hanya uang dan kekuasaan. Harus ada metrik ketiga, yaitu kesejahteraan, kebijaksanaan, mimpi, dan berderma. Menurutnya faktor-faktor itulah yang menjaga psikologi kehidupan kita dan merupakan kesuksesan yang sebenarnya.

Dan seperti yang dikatakan Ariana, sukses hanya bisa diraih oleh mereka yang mau bermimpi dan berusaha meraihnya. Seperti Yant Subiyanto ini misalnya, sikap pantang menyerah serta mental kuat dalam membangun bisnis membuatnya sukses membuat banyak perusahaan.

Pria yang lahir di Purworejo, 20 Oktober 1974 silam ini memang bukanlah anak yang berasal dari golongan mampu. “ Saya ini terlahir dari seorang petani dan mantan veteran. Diaman ayah dan mamak saya bekerja keras menggarap padi di sawah,” kata pria yang akrab disapa Yant ditemui di salah satu usahanya, Bakso Tengkleng Karangpandang, Karanganyar beberapa waktu lalu.

Sedari kecil, Yant memang sudah dibiasakan untuk hidup keras. “Dibandingkan dengan saudara saya yang lain, saya ini tergolong anak dengan fisik yang lemah, dimana kalau terkena terlalu banyak cahaya bisa pingsan. Oleh karena itu saya tidak pernah membantu orang tua di sawah,” jelas dia.

Tak mau berpangku tangan, Yant yang masih berusia 10 tahun kala itu, mencoba untuk membuat wayang dari kertas dan dijual ke teman – temannya di sekolah. “ Ternyata banyak yang suka. Akhirnya saya memutuskan untuk melukis wajah sampai STM dimana saya mendapatkan upah antara Rp 4 ribu – Rp 5 ribu pergambar,” kata dia.

Aktivitas pria dua anak ini sedari kecil memang sudah dihadapkan pada pekerjaan. Mulai ketika pukul 03.00 WIB sudah harus menggembala kerbau, kemudian bersekolah, lalu menjadi loper koran, dan mengajari mengaji sudah menjadi kebiasaan rutin dia sehari – hari.

Sampai kemudian dia memutuskan untuk merantau ke Jakarta. Dan bekerja di beberapa perusahaan besar.Meski telah memiliki pekerjaan tetap namun Yant tetap mengerjakan pekerjaan sampingannya.” Biasanya ketika akan bekerja saya menbawa tas besar yang berisi baju, sepatu dan mie dimana saya jual lagi kepada rekan saya di pabrik,” komentarnya.

Yant bahkan sampai datang ke tempat produksi dimana dia membeli langsung ke produsen untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah. “ Karena pekerjaan saya seperti itu, kehidupan saya bisa dikatakan pas – pasan. Bahkan untuk makan saja hanya dari warteg dan kalau lihat warung makan padang sudah saya anggap sebagai makanan mewah. Maka dari itu ketika saya mendapatkan keuntungan saya habiskan untuk mencoba makan makanan mewah,” kenang dia.

Meski demikian, Yant tetap melihat jerih payahnya selama ini sebagai sebuah tempaan mental dimana kedepannya akan menjadi pemacu dia untuk menjadi orang sukses.

Kenal dunia trainer
Perkenalan Yant pada dunia trainer berawal dari seringnya dia dipanggil beberapa organisasi kemahasiswaan untuk membantu mentraining mahasiswanya. “ Saat itu saya menjadi president senat dimana sering diundang ke kampus lain untuk mengisi training disana. Dan itu menjadi cikal bakal saya mengenal bisnis trainer,” tukas dia.

Ketertarikan Yant semakin menguat dikala dia bekerja di TPS Food tbk, dimana dirinya mendapatkan training sebelum bekerja. Dan mulailah dia mencoba untuk mengikuti berbagai kegiatan training dari trainer ternama di tanah air. “ Saya sampai mencari uang bagaimana caranya untuk bisa ikut pelatihan. Mulai dari AndiWongso,AA Gym , Tung Desung Waringin. Ketika itu saya melihat bagaimana seorang Tung bisa mendapatkan upah sampai Rp 40 juta hanya dengan 2 jam berbincang bincang, bercanda dan melakukan gerakan ringan dibandingkan dengan saya yang bekerja di pabrik dengan gaji Rp 7 juta saja,” kata Yant. Sejak saat itulah Yant bertekad untuk menjadi seorang trainer.

Dan mulailah dia membuka CUAT Bina Manajemen. Sistem yang dia gunakan adalah NPL (Neuro Linguistic Programing) dimana program ini belum banyak orang yang tahu. “NPL merupakan sebuah program yang memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri kita dan mengorganisasi kehidupan mental kita. Dan di Jawa Tengah saja, baru saya yang memiliki sertifikat pelatih tingkat internasional,” jelas suami Inang Dyah Widyastuti itu. Dan hampir semua teknik dalam NPL dia kuasai.

CUAT Bina Manajemen lebih banyak membidik perusahaan menengah ke bawah sampai pada tingkat UMKM. “ Biasanya kalau perusahaan besar dengan budget yang besar pasti akan meilih konsultan yang sudah settle dengan pengalaman puluhan tahun atau berasal dari manca. Oleh karena itu, saya memilih pangsa menengah kebawah yang nyatanya memiliki pangsa yang cukup besar,” jelas dia.

Dalam bebisnis Yant selalu menerapkan diri seperti sebah beruang. Dimana beruang itu bisa memiliki tubuh yang besar namun ketika dia akan makan ikan salmon dia tidak akan memilih mana ikan yang besar maupun yang kecil, dan semua dia makan. Dan sama hanya dengan bisnisnya itu, Yant juga tidak pernah membedakan antara perusahaan besar maupun kecil, sebab semua dia layani dengan baik.

IMG-20160501-WA0091Kesulitan berbisnis konsultan
Dalam menjalankan bisnis sudah pasti pernah menghadapi hambatan. Mulai dari benturan waktu , permintaan klien yang aneh, sampai terberat ketika dirinya harus menerima kebangkrutan pada bisnis lainnya.l “ Waktu itu selain saya berbisnis di Cuat Bina Manangemen, saya juga buka Pabrik furnitur pengolahan kayu yang sudah sampai ke pasar Belanda dan Belgia. Tapi saya harus bangkrut dan mengalami kerugian yang cukup besar sekitar Rp 700 juta – Rp 800 juta. Dan untuk bangkit saya memfokuskan pada usaha training saya,” ungkapnya.

Dan sejak tahun 1999 hingga saat ini sudah banyak perusahaan yang pernah dia tangani mulai dari PT Pelangi Indah Canindo, PT Cipta Saksama Indonesia, PT Tri Dharma Wisesa, PT Asia Pacific Permai Group (Danau Bogor Raya real Estate, Klub Bogor Raya, Klub Golf Bogor Raya) Bogor Jawa Barat, PT CSI, PT PIC, TPS Food, PT Osram Indonesia Tangerang, dan masih banyak lagi.

Selain kesulitann dalam mengatur waktu juga harus bersaing degan trainer dari mancanegara. “ Sejak digulirkannya MEA tahun 2015 lalu, mulai banyak berdatangan trainer dari mancanegara seperti Australia, Malaysia, Singapura dan lainnya yang mana banyak diminati perusahaan. Meski demikian kami cukup terbantu dengan adanya Asosiasi Penulis dan Inspirator Indonesia yang banyak membantu kami untuk mendapatkan pasar,” jelas dia.

Strategi lain yang dilakukan Yant untuk bertahan melalui media baik cetak maupun online, selain itu dirinya juga membuat beberapa buku diantaranya 21 hari lejitkan potensi anak, Sukses berbisnis dengan NPL dan banyak lagi. Yant berharap kedepannya dirinya bisa menjadi seorang trainer yang mampu go internasional. – amb

Data diri:
Nama Lengkap : Subiyanto
Nama Panggilan : Yant
Branding & Gelar Lengkap : Yant Subiyanto, S.T., CM-NLP
Alamat Lengkap : J l Srikandi No 3 Griyamukti RT 02 RW 02 Jaten Karanganyar Jawa Tengah 57771
Telepon / HP : 0271822040/08121230050
Email : yant.subiyanto@gmail.com
Website : www.roemahnlp.co.cc
TTL : : Purworejo, 20 Oktober 1974

Keluarga:
Istri : Inang Dyah Widyastuti Subiyanto
Anak : Faiz Zaini Subiyanto
Fadhil Alhakim Subiyanto

Keahlian Profesi :
Trainer Aplikasi NLP dan Therapist, Development SDM, Manajemen & Leadership
HRD, training, recruitment, kepersonaliaan.
CSR Program.
Training Sistem Terapan Manufacturing seperti TQM, ISO 9001, Just In Time, Lean Manufacturing, TPM, GKM, SS, Pokayoke, Productivity, dll.
Trainer –Implementor 5R/5S.
Trainer Cost Reduction Program and application (setting up, idea and review) Internal Quality Auditor: ISO 9001, ISO 22000

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.